Posisi watu kenong berada disekitar Mbulak Ombo,
arah timur laut desa lowayu. Konon dulu ada seekor ular yang sangat amat besar,
saking besarnya warga bilang ulo ngejin (ular dari makhluk halus). Ular
tersebut tidak dapat kemana-mana karena terjepit sebuah batu besar. Sehingga
untuk kebutuhan makannya cukup menunggu setiap hewan besar maupun kecil yang
lewat di depannya, karena secara otomatis hewan yang melintas langsung termakan
ular. Bahkan diyakini jika nasib sedang sial, orang pun dapat meninngal
mendadak ditempat tersebut tanpa meninggalkan bekas jasadnya. Hal itu diyakini
dimakan atau ditelan oleh ular yang besar tersebut. Sehingga tempat tersebut
oleh warga disebut sungil atau angker.
Batu tersebut ketika waktu-waktu tertentu dapat
berbunyi nyaring seperti gamelan ”nong-nong-nong” karenanya warga menyebutnya
watu kenong. Memang aura mistik masih dapat dirasakan.
Post a Comment