Disebut Watu Tumpuk karena memang secara fisik
bentuk batunya berlapis-lapis, yang berada disebelah selatan bekas pondok
jambean (desa lowayu paling selatan), memang mempunyai kaitan erat dengan
pondok jambean. Konon watu tumpuk adalah batu biasa, tetapi batu tersebut ada
sambungannya dari pegunungan kapur utara yang berada didaerah panceng.
Dulu daerah tersebut tidak ada penghuninya, yang
ada hanya para makhluk ghoib. Oleh KH. Sansauri atau biasa disapa mbah ngademo
atau mbah jambean dimanfa’atkan tanah tersebut untuk dijadikan pesantren yang
oleh warga disebut pondok jambean tapi sekarang sudah tidak ada bangunan
pondoknya.
Karena banyak ditungguhi para makhluk ghoib, maka
banyak muncul hal-hal yang unik. Diantaranya jika watu tumpuk tersebut dipindah
kemanapun atau sekedar digeser saja, pasti kembali keposisi semula.
Post a Comment