Unknown

Guo Poso secara bahasa berarti gua yang digunakan berpuasa. Konon dulu hidup dua saudara kakak adik ditempat tersebut. Kakak yang bernama Cungkup atau Sekar Kurung memiliki kebiasaan puasa, sering tidak makan tidak minum selalu bersemedi (topo) atau duduk bersila dengan tangan ditempel lurus didepan dada sambil mata terpejam. Sedangkan sang adik Sodo Lanang memiliki kebiasaan makan setiap saat, ketika makanan habis kemudian masak lagi dan makan lagi terus nyaris tanpa henti.
Suatu ketika beras yang dimasak Sodo Lanang habis, dia minta kepada kakaknya untuk mencarikan beras, tetapi sang kakak tidak mau dengan alasan Sodo Lanang yang masak maka dia yang harus mencari sendiri kebutuhan berasnya. Pertengkaran mulutpun terjadi, karena sang kakak jengkel dengan kebiasaan sang adik yang selalu masak, makan, masak, makan dst. maka kendil alat yang biasa dipakai masak adiknya dirusak oleh sang kakak.
Sodo Lanang pun berusaha mencari beras dengan cara keluar dari goa dan akhirnya berhasil. Setelah mendapatkan beras dia kembali kedalam goa untuk masak, namun dia sadar bahwa kendilnya yang hendak dipakai untuk masak rusak berat karena dirusak oleh kakaknya. Pertengkaran pun terjadi lagi, si sodo lanang bersikeras minta kepada kakaknya untuk memperbaiki kendil yang telah dirusaknya. Cungkup/Sekar Kurung tidak mau dengan alasan Sodo Lanang yang masak dan yang membutuhkan kendil maka dia sendiri yang harus memperbaik. Dengan hati yang dongkol Sodo Lanang berusaha memperbaiki kendil yang rusak namun tidak berhasil. Tanpa sepengetahuan Sodo Lanang, Cungkup memperbaikinya dalam waktu sekejap dan berhasil kendil yang rusak kembali sebagaimana semula.
Kejadian itu terus terulang setiap beras yang dimasak Sodo Lanang habis dan si kakak merusak kendil karena jengkel dengan kebiasaan adiknya yang tiada waktu tanpa masak. Akhirnya mereka sepakat berpisah roh, sedangkan jasadnya mereka berdua disemayamkan didalam gua. Rohnya berpisah secara berlawanan, Roh Sodo Lanang kearah laut utama dan dipercayai terkena kutukan dengan bukti setiap musim penghujan selalu muncul rintihan dari dalam gua. Sedangkan roh cungkup/ Sekar Kurung ke laut selatan.
Sampai sekarang tempat tersebut masih dikeramatkan oleh sebagian orang yang mempercayai dapat mendatangkan kesaktian dengan cara bersemedi atau topo didalam gua. Pada bulan-bulan tertentu masih terlihat orang dari luar desa Lowayu melakukan semedi didalamnya. Karenanya aura mistik masih sangat kuat sampai sekarang (tahun 2012).
1 Response
  1. zahroni Says:

    kok iso crito ngene jare spo bro..


Post a Comment