Unknown

Pandean merupakan ladang yang berada diarah barat laut desa Lowayu, atau warga biasa menyebutnya sebelah barat watu Gabrang. Di percaya bahwa Pandean merupakan putri Mbah Sawaha, karena lama tidak mau menikah, maka oleh abanya supaya anak gadisnya mau menika diadakan gong (semacam gending-gending) 7 hari 7 malam. Semua orang yang paham maksud acara tersebut sama berdatangan, namun tidak ada satupun yang diharapkan putri Pandean.
Pada hari terakhir pagelaran, datanglah seorang Kere Nggampeng, seorang laki-laki miskin, jelek rupa, bau busuk dan mempunyai penyakit lepra (buduken). Asal mulanya dia tidak boleh masuk oleh Mbah Sawahan, namun ternyata diluar dugaan putri Pandean jatuh cinta padanya.
Kemudian putri Pandean mengajaknya masuk ke kamar, tiba-tiba si Mbok atau ibunya mengintip apa yang mereka berdua lakukan di dalam kamar. Ternyata si Kere Nggampeng berubah menjadi tampan karena dimasuki Dikut Banyu (sebangsa makhluk halus).
Oleh aba yang mereka berdua akhirnya disetujui menjadi suami istri, namun dengan syarat Kere Nggampeng harus bisa mengisi 44 lumbung milik abanya putri Pandean dengan padi dan singkong.
Keesokan harinya Kere Nggampeng pamitan istrinya untuk mencari isi lumbung tersebut. Namun lama tidak kunjung kembali, sang istri pun mencarinya, di pinggir sumur wayu sang istri berteriak diatas batu besar dengan berseru agar suaminya kembali padanya, tetapi si Kere Nggampeng sudah pergi jauh dan tidak kembali lagi.
0 Responses

Post a Comment