Abar merupakan pohon sangat besar yang berada
depan masjid atau sebelah barat pasar desa lama, atau sekarang diperkirakan
sekitar pintu gerbang masuk masjid. Namun jarak antara masjid dengan abar agak
jauh, karena dulu sebelah timur masjid berupa bangunan gedung madrasah
hidayatus salam.
Saking besarnya pohon abar tersebut, diperkirakan
berdiameter rangkulan 10 orang, itupun tidak dapat terjangkau. Daun dari pohon
abar itu sendiri seperti daun jambu air tapi masih lebih besar sedikit. Buahnya
bulat berdiameter kira-kira 2 s/d 2,5 cm berwarna merah tetapi tidak dapat di
makan, biasanya di ambil oleh warga sekitar untuk mainan anak-anak.
Di pahon abar itu juga ada burung yang bernama
Beluk Dodo. Burungnya tersebut berbulu putih tapi dengan rupa/wajah mirip
manusia, mirip burung hantu atau dares. Tiap pagi bersuara ’hugh-hugh dur’, dengan
kekuatan mistik yang menyeramkan.
Pohon di jadikan tempat persembahan sesajen yang
di sebut sugo nginang (sugo artinya menyuguhkan, nginang adalah makanan kaum
ibu yang terdiri dari tembakau, daun siri dan kemenyan putih, semuanya dicampur
jadi satu dan dimakan, namun air yang keluar dari makanan campur dengan ludah
tidak ditelan tetapi dikeluarkan kembali yang berwarna merah kehitam-hitaman).
Sesajen sugo nginang tersebut dalam bentuk makanan seperti pisang, rengginang,
gemblong dan perabotan seperti kendi, tikar, bantal serta lupa membakar
kemenyan dan dupa.
Pemberian sugo nginang ditaruh dibawah pohon abar yang
lubang cukup besar. Sampai pada akhirnya pohon tersebut terbakar karena di
lobang pohon tersebut terdapat dedaunan atau jerami kering sehingga musnalah
dan tak tersisa sedikitpun pohon tersebut.
Setelah pohon tersebut terbakar banyak warga desa
yang kesurupan, karena diyakini kemasukkan roh halus pengguni pohon abar. Dulu
setiap ada pengantin sunat/khitan harus di arak kesekitar pohon tersebut, jika
tidak diarak ke pohon tersebut diyakini sunatannya tidak akan bisa sembuh.
Sekarang selain pohon tersebut sudah tidak
meninggalkan bekas sama sekali, juga sudah tidak mengeluarkan aura mistik,
bahkan tempat bekas pohon abar dan pasar desa lama sekarang menjadi lapangan
bulu tangkis yang berada disebelah barat balai desa.
Post a Comment